Selasa, 25 Desember 2012

Senandung malam dingin menemani

Lamunan angan penuh mimpi

Beranjak dari cerita jeritan hati

Mengenangmu mengiris hati ini

Terdalam lukaku, teriris luka disini

Terasa dekat ragamu namun jauh dihati

Bilakah ini sekedar mimpi

Bangunkan aku tuk terjaga lagi

Menggenggam erat tanganmu tuk jangan pergi

Meninggalkan aku sendiri

Sepi, terjatuh nista di dasar bumi

Menangis menahan sayatan waktu yang berlari

Menatapmu tuk beranjak pasti

Malangkah bahagia hari

Dan meninggalkan aku dan sunyi

Sepi dan sendiri….

Dan aku luka disini….
 
 
 
 
Senandung malam mengalun

Mengiringi rasa rindu yang datang

Seraut wajah terlukis di keheningan

Kurebahkan tubuh dalam lelah

Mulai memejamkan mata

Pikiran melayang memutar kembali

Hari-hari yang telah terlewati

Kala waktu menghadirkan keindahan

Menjalani rasa haru kala hadir perpisahan

Terlintas saat terakhir ku menapak pergi

Tetesan air mata mengiringi

Kini aku tlah jauh disini

Semoga engkau tetap menjga hati

Setia untuk menanti

Hingga saat nanti ku datang kemba
 
 
 
Aku diam dalam kepedihan ini
aku bisu dalam keheningan ini
ku tak rasakan kehangatan mentari
ku tak dapat rasakan hangatnya sentuhanmu

Ku tak tau apa yang aku rasakan saat ini
semua terjadi beditu saja
semua berlalu dengan cepat

Awalnya kau buat sempurna dimataku
kau buat sempurna semua
hingga aku mulai terlena dengan ini semua
aku terlena dengan hangatnya cintamu
dengan indahnya cinta, kasihmu
yang sudah ekian lama aku inginkan darimu

Tapi sekian lama kita bersama
kita jalani semua, kukira kau kan setia
seperti aku yang mencoba setia untukmu
setia mendampingimu
namun semua itu sirna....

Setelah kau hancurkan semua
semua cinta, kasihku, dan harapanku
teganya kau duakanku dengan dia
kau hianati cinta kita demi dia

Dan mungkin ini memang takdir kita,
takdir kita yang tak mungkin pernah bisa bersatu

Biarkanlah ini semua menjadi suatu kenangn termanis untukku
dan biarkan aku kenang semua ini untuk diriku sendiri

Dan maafkan aku yang tak sempurna untukmu
maafkan aku sayankku..,
aku akan slalu mencintaimu, meski kau tlah sakitiku..,
 
 
 


Aku berdiri di atas sayup-sayup senja
Mencari cinta dan ketulusan yang sesungguhnya
Di keindahan gerimis senja yang memberiku setetes harapan
Aku mengenalmu karena cinta
Aku mencarimu karena cinta
Aku bersamamu juga karena cinta
Dan jika aku harus merelakanmu karena cinta, aku pun juga harus rela
Mungkin bahagiamu bukan untukku
Cintamu tak tercipta untukku
Dan hatimu tercipta hanya untuk Dia
Orang yang selalu mendapatkan perhatian darimu
Sesungguhnya aku tak pernah menyangka kau lakukan ini padaku
Kau tega menduakanku dan tak pernah mengakuiku
Apa tak pernah kau bayangkan betapa sakitnya aku tak pernah kau anggap
Sepenuhnya aku mengerti, kau tak akan bisa mencintaiku seperti kau mencintainya
Aku juga tak akan pernah memaksamu untuk kembali ke pelukanku
Karena aku tau cinta itu tak harus memiliki,
Tapi percayalah...
Sepenuh hati ini, sepenuh raga ini, hanya milikmu
Aku akan selalu mencintaimu
Hingga mata terpejam
Nafas berhenti
Jiwa meninggalkan raga
Kamu kan selalu di hatiku
 
 
 
 

 

 

Selasa, 18 Desember 2012

KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang “Dampak / Pengaruh Globalisasi Bagi Umat Islam” ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang telah diberikan oleh Bapak guru kepada kami.
Disadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, dan penulis menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu.
Terkait dengan semua itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak-bapak guru yang telah mendidik dan menempa kami, semoga jerih payah Bapak akan tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT Amin.




Penulis,









BAB I
PENDAHULUAN


  1. A. Latar Belakang Masalah
Bebrapa tahun sebelumnya, istilah globalisasi sudah menggema di seantero jagat. Kata “Globalisasi” seakan menjadi buah bibir setiap insan yang berfikir dan membayangkan terwujudnya kehidupan global di era sekarang ini. Kemajuan sains dan teknologi sudah mencapai perkembangan yang amat pesat, termasuk di Negara kita Indonesia. Kini pembangunan di Negara kita telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, terlebih sejak bergulirnya era reformasi hingga saat sekarang ini.
Dalam bidang ekonomi, sosial dan politik dimasing-masing diseluruh dunia keberadaan umat islam saat ini boleh dikata belum seberapa menggembirakan. Dalam bidang politik masih banyak umat islam yang mengalami penindasan dan tekanan, bahkan masih ada yang hidup dibawah tekanan keidiktatoran pemerintah setempat, hidupnya dibawah bayang-bayang terror dan ancama. Dari segi ekonomi juga mengalami masalah serupa, tidak sedikit dari umat islam yang hidup dibawah garis kemiskinan akibat ketidakadilan kaum kapitalis dan kaum borjuis, khususnya di Negara Eropa dan Amerika. Sektor-sektor perekonomian banyak diskuasai mereka. Akibatnya umat Islam terpinggirkan, umat Islam tidak dapat tampil seabagai subyek namun malah sebagai obyek..
Keadaan ini sesungguhnya tak lain adalah disebabkan karena minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) dari umat Islam. Sesungguhnya banyak diantara kita yang menghuni lahan dan pekarangan yang subur, namun saying mereka tidak mampu mengolahnya. Kekayaan alam yang mereka miliki dikeruk oleh orang-orang asing yang memiliki modal besar dan sumber daya yang memadai. Kita umat Islam memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup, tetapi dilain pihak kita masih miskin dengan sunber daya manusia, bahkan sampai saat dan detik ini kita belum memiliki tenaga-tenaga yang professional.
Bila kita ingin mengejar ketertinggalan ini dan mampu bersaing dengan orang-orang diluar Islam, maka kunci utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena, betapapun kita memiliki sumber daya yang melimpah, baik sumber daya alam maupun jumlah penduduk, tetapi potensi seperti ini sudah tidak bisa diandalkan di zaman ultra moderen sekarang ini. Kini kunci itu terletak pada sumber daya manusia dengan penguasaan IPTEK. Kita semua, kjususnya umat Islam yang hidup di abad moderen ini tidak bisa tinggal diam dan berperan sebagai penonton, menjadi obyek pembangunan dan modernisasi, namun hendaknya ikut menjadi subyek pembangunan. Kita harus sadar bahwa tantangan yang kita hadapi tidak semakin ringan, malah justru semakin berat. Oleh karena itu, kita tidak cukup menunggu dan menunggu datangnya uluran tangan orang lain, namun kita harus bangkit dan menyongsong masa depan yang lebih cerah.
  1. B. Identifikasi Masalah
Kita semua adalah insan yang ditakdirkan hidup untuk dizaman sekarang ini, disadari atau tidak pasti akan tersentuh oleh modernisasi dan era globalisasi. Dimana suatu Zaman yang sesungguhnya biasa-biasa saja seakan-akan menjadi sesuatu yang langka, hebat, luar biasa dan mengagumkan serta menjanjikan dan penuh harapan, terutama oleh orang-orang Barat yang non Islam.
Dalam menyikapi arus modernisasi dan arus era globalisasi ini, kita seabagai umat Islam hendaknya bersikap wajar dan biasa-biasa saja. Kita tak perlu terkejut, terperangah, kagum, apalagi sampai kita terbius dengan adanya slogan-slogan dari barat yang seakan-akan membius kita semua. Globalisasi yang dikemas mereka seakan-akan menjadi obat penawar rindu, penenang hati dan hiburan, atau bahkan menjanjikan suatu kehidupan yang lebih baik. Padahal sesungguhnya istilah globalisasi yang mereka lancarkan itu sesungguhnya tertinggal jauh dari Islam.
Hal ini bukannya mengada-ada atau ingin menutupi kekurangan yang dimiliki Islam, namun fakta dilapangan telah menunjukkan bahwa kita semua umat Islam dan penghuni bumi telah menyaksikan, bahkan merasakannya, sesungguhnya arus modernisasi dan era globalisasi telah menimbulkan dua dampak, yaitu : 1). Dampak positif dan 2). Dampak negatif. Namun bagi kita umat Islam khususnya dampak negative telah mulai mendominasi mepengaruhi dan merusak  generasi Islam yang merupakan salah satu tulang punggung untuk tegaknya pilar-pilar Islam.
  1. C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut :
  1. apakah globalisasi itu ?
  2. bagaimana dampak globalisasi terhadap umat Islam?
  3. bagaimana sikap umat Islam dalam menghadapi tantangan globalisasi ?

  1. D. Tujuan dan Manfaat Penulisan
    1. Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah ingin mengingatkan kepada kita semua khususnya generasi muda Islam, agar menyadari sepenuhnya bahwa umat Islam kini benar-benar dihadapkan pada tatantangan zaman dan masa depan yang makin berat. Perkembangan yang terjadi disegala bidang kehidupan masyarakat semakin menuntut terpenuhinya sumber daya manausia dengan kualitas yang semakin tinggi. Hal ini tidak mungkin diraih atau dicapai kecuali dengan mengatur strategi pendidikan Islam agar disesuaikan dengan perkembangan keadaan, utamanya dalam menjawab tantangan pembangunan tanpa harus keluar dari koredor atau garis-garis tuntunan atau syari’at Islam.
2.    Manfaat Penulisan.
Dengan adanya tugas pembuatan makalah ini diharapakan memiliki manfaat sebagai berikut :
  1. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menulis secara ilmiah
  2. Dapat mengetahuai bagaimana dampak / pengaruh globalisasi terhadap umat Islam.
  3. Diharapkan bagi pihak lain untuk memberikan sumbangan pikiran bagi pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang sistematika penulisan karya ilmiyah.
BAB II
PEMBAHASAN


  1. A. Dampak Globalisasi Terhadap Umat Islam
Dewasa ini kemajuan sains dan teknologi telah mencapai perkembangan yang sangat pesat, termasuk di Negara kita Indonesia. Pembangunan di Negara kita juga telah mencapai kemajuan yang demikian pesat, terutama sejak bergulirnya era reformasi hingga saat ini. Karenanya, seiring dengan itu, marilah kita umat Islamsecara bersama-sama ikut ambil bagian dengan secara aktif, terutama dalam pembangunan mrntal spiritual, agar umat Islam tidak sekedar maju dalam segi fisik saja, namun juga kokoh mentalnya, tidak mudah terjebak dalam pemikiran yang merusak.
Dalam abad teknologi ultra moderen sekarang ini, manusia telah diruntuhkan eksistensinya sampai ketingkat mesin akibat pengaruh globalisasi. Roh dan kemuliaan manusia telah diremehkan begitu rendah. Manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh kepentingan financial untuk menuruti arus hidup yang materialistis dan sekuler. Martabat manusia berangsur-angsur telah dihancurkan dan kedudukannya benar-benar telah direndahkan. Globalisasi adalah merupakan gerakan yang telah dan sedang dilakukan oleh Negara-negara Barat Sekuler untuk secara sadar atau tidak, akan menggiring kita pada kehancuran peradaban.
Sebagaimana telah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun melalui media cetak dan elektronik, mulai dari prilaku, gaya hidup, norma pergaulan dan tete kehidupan yang dipraktekkan, dipertontonkan dan dicontohkan oleh orang-orang Barat akhir-akhir ini semakin menjurus pada kemaksiatan. Apa yang mereka suguhkan sangat berpengaruh terhadap pola piker umat Islam. Tak sedikit dari orang-orang Islam yang secara perlahan-lahan menjadi lupa akan tujuan hidupnya, yang semestinya untuk ibadah, berbalik menjadi malas ibadah dan lupa akan Tuhan yang telah memberikannya kehidupan. Akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi banyak manusia khususnya umat Islam yang lupa bahwa sesungguhnya ia diciptakan bukanlah sekedar ada, namun ada tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT.
Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme.
Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya, memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia Islam.
Sasaran yang dikumandangkan globalisasi adalah menghilangkan jarak dan batas, serta perbedaan antara umat manusia yang berbeda-berbeda agar didomonasi kapitalisme yang tanpa batas, dikuasai informasi tanpa pengawasan. Dengan globalisasi semua keyakinan, pendapat dan pemikiran berbaur dan melebur sehingga yang tersisa hanyalah pemikiran materialisme Barat yang turanik. Lebih tegas lagi bahwa globalisasi menginginkan agar setiap elmen dunia khususnya umat Islam melepaskan keperibadiannya, keyakinannya, prinsip-prinsipnya untuk kemudian mengikuti pemikiran Barat dalam semua pola kehidupan.
Melihat strategi yang dicanangkan Barat dalam isu globalisasi di atas sungguh amat busuk. Mereka mempunya agenda terselubung dalam mengikis habis ajaran Islam yang dianut bangsa timur. Penyebaran itu mereka lakukan melalui penyebaran informasi dengan sistem teknologi moderennya yang dapat mengirim informasi keseluruh penjuru dunia. Melalui jalur ini mereka menguasai public opini yang tidak jarang berisi serangan, hinaan, pelecehan dan hujatan terhadap Islam dan mengesankan agama Islam sebagai teroris. Perang yang mereka lancarkan bukan hanya perang senjata namun juga perang agama. Mereka berusaha meracuni dan menodai kesucian Islam lewat idiologi sekuler, politik, ekonomi, sosbud, teknologi, komunikasi, keamanan dan sebagainya. Dengan berbagai cara mereka berusaha menjauhkan umat Islam dari agamanya. Secara perlahan-lahan tapi pasti mereka menggerogoti Islam dari dalam dan tujuan akhirnya adalah melenyapkan Islam dari muka bumi.
Globalisasi bagi umat Islam tidak perlu diributkan, diterima ataupun ditolak, namun yang paling penting Dari semua adalah seberapa besar peran Islam dalam menata umat manusia menuju tatanan duniabaru yang lebih majudan beradab. Bagi kita semua, ada atau tidaknya istilah globalisasi tidak menjadi masalah, yang penting ajaran Islam sudah benar-benar diterima secara global, secara mendunia oleh segenap umat manusia, diterapkan dalam kehidupan masing-masing pribadi, dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebagai umat Islam hendaknya nilai moderen jangan kita ukur dari moderennya pakaiannya, perhiasan dan penampilan, namun moderen bagi umat Islam adalah moderen dari segi pemikiran, tingkah laku, pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, social budaya, politik dan keamanan yang dijiwai akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dalam naungan ridha Allah SWT.
Untuk itu kita sebagai generasi Islam tidak boleh lengah dalam menghadapi maslah modernisasi dan globalisasi ini. Mari kita membentengi diri dan keluarga kita dengan keimanan dan ketaqwaan serta akhlakul karimah yang disertai dengan sumber daya yang kuat, terampil dan didukung oleh semangat persatuan kebersamaan. Insya Allah kita akan diberikan kekuatan dan kemenangan oleh Allah SWT dalam membela dan mempertahankan kejayaan agamanya yang suci ini.
BAB III
P E N U T U P
  1. A. Kesimpulan
Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme
Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya, memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia Islam.
  1. B. Saran
Kepada rekan-rekan generasi muda umat Islam yang kini sedang menempuh study di lembaga pendidikan Islam, baik di pondok-pondok pesantren, madrasah diniyah, ataupun di perguruan tinggi, mari kita bekali diri dengan ilmu pengetahuan agama dan sains serta teknologi. Kami harapkan kepada pondok-pondok pesantren jangan hanya semata-mata mengajarkan ilmu agama dari kitab-kitab kuning saja, namun juga harus membuka pendidikan yang berorientasi pada sains dan teknologi.
Karena umat Islam harus memiliki media komunikasi yang canggih untuk mengimbangi era modernisasi dan globalisasi yang serba canggih ini, baik teknologi informasi maupun komunikasi. Dan yang terpenting sekarang ini adalah, mari kita semua sama-sama berusaha membentengi diri dan keluarga dengan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah dibarengi dengan sumber daya yang kuat, keterampilan kerja, ilmu pengetahuan dan teknologi, didukung semangat persatuan dan kesatuan, insya Allah kita akan diberi kemenangan dan kejayaan oleh Allah sepanjang waktu dan zaman.