Senin, 19 November 2012

pentingnya organisasi bagi mahasiswa

Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa


Organisasi Bagi Mahasiswa

Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal mudah, namun bisa dipermudah jika kita mau untuk menjalaninya dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan semestinya. Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita harus mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang memberikan dampak positif bagi perkuliahan kita.

Di kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan rasa sosial yang tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Disana kita bisa menunjukkan bahwa kita mampu memberikan dampak yang baik di lingkungan kampus. Kita harusnya bisa menjadi contoh bagi rekan-rekan kita yang lain maupun junior yang akan bergabung nantinya.

Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi.

Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya, kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang banyak.

Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat.

Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Kita tidak lagi merasakan gugup atau gemetar melihat kumpulan orang yang akan mendengar apa yang akan kita ucapkan.

Penulis sendiri dahulunya tidak memiliki skill untuk berbicara sedikitpun. Namun, setelah merasakan hidup berorganisasi, maka terasa sangat membantu disaat perkuliahan. Biasanya penulis hanya duduk-duduk dan mengobrol di belakang, namun setelah berorganisasi penulis lebih tertarik untuk duduk di bagian depan dan bertanya jawab dengan dosen bersama teman-teman lainnya. Itulah kira-kira gambaran yang mungkin bisa memotivasi mahasiswa di lingkungan kita ini memanfaatkan organisasi agar mampu menemukan jati dirinya sebagai mahasiswa.

Seorang mahasiswa akan mengarungi perjalanan panjang untuk meraih mimpinya sebagai seorang sarjana, kemudian mendapatkan pekerjaan yang layak tentunya. Begitulah kira-kira keinginan semua mahasiswa yang berjuang keras melewati perjalanan panjangnya selama duduk di bangku perguruan tinggi. Perjalanan panjang itu tidak boleh disia-siakan, karena kita harus bisa memanfaatkan segala hal yang baik untuk memberi hasil positif bagi diri kita sendiri. Akan lebih baik jika kita juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain.

Bagi mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka berusahalah untuk bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu akan berguna untuk kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesame mahasiswa di kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam perkuliahan.
Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.

 

MENAKAR PENTINGNYA ORGANISASI MAHASISWA

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa1. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangan apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia. Menjawab pertanyaan seberapa penting organisasi mahasiswa terdapat  berbagai metode. Dalam kesempatan ini penulis mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara yuridis, filosofis, dan terakhir sosiologis.
Secara yuridis ( peraturan Perundang-undangan ) organisasi mahasiswa telah memiliki payung hukum yang menjamin keberadannya yaitu PP NO. 60 tahun 1999 tt Perguruan Tinggi yang kemudian secara teknis dilindungi Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia NOMOR 155 /U/1998. Banyak hal yang dijelaskan dalam peraturan tersebut baik kedudukun, fungsi, tanggung jawab, hingga mengenai persoalaan pendanaan yang dapat berasal dari kampus atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan. Hal ini berakibat bahwa secara konstitusional organisasi mahasiswa di akui dan memiliki hak-hak serta kewajiban yang melekat sesuai peraturan tersebut.
Metode kedua yaitu pembedahan secara filosofis, persoalan fakta sejarah bahwa mahasiswa melalui organisasinya telah berkontribusi dalam pengawalan proses perubahan bangsa rasanya tak perlu banyak kita bahas. Penulis justru ingin mengemukakan apa yang dicetuskan oleh Paulo Freire (1921-1997) salah seorang tokoh pendidikan asal Amerika Latin. Paulo freire dalam konsepnya berusaha merubah sistem pendidikan gaya Bank yang banyak diterapkan di banyak negara maju (lebih lanjut silakan cari tt Pailo Freire) menuju sistem pembelajaran pemecahan masalah. Bahwa sistem pendidikan dimana pengajar lebih tau, pembelajaran hanya proses transfer ilmu dan pembelajaran teks book sangatlah tidak cocok dengan Negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan metode tersebut cenderung menciptakan pola pikir yang mekanis dan memposisikan diri menjadi tenaga kerja siap pakai. Seharusnya sistem pendidikan yang dibangun juga melibatkan peserta didik sebagai bagian pokok ( subjek pembelajaran ) yang memiliki peran yang sama dalam ruang pendidikan. Dan hal yang dibicarakan dalam kelas haruslah mengenai persoalan terdekat dari peserta didik. Dengan melihat hal tersebut jelaslah ormawa merupakan lingkungan yang sesuai menurut konsep poulo freire dimana kita belajar langsung mengenau tata kelola administrasi, manajemen organisasi, manajemen konflik, yang kemudian menciptakan mental dan jiwa organisasi yang kuat.
Pisau analisa terakhir yaitu pembedahan secara sosiologis atau kemanfatan untuk masyarakat banyak. Menilik kembali pada landasan operasional Organisasi mahasiswa yaitu Tri Dharma perguruan tinggi dalam poin tiga kita temukan “pengabdian masyarakat”, kemudian hal inilah yang menjadi ruh dalam proses penyusunan program-program kerja organisasi. Maka banyak kita temukan di berbagai organisasi yang memasukan program pengabdian masyarakat bahkan membentuk divisi khusus di dalamnya. Mungkin persoalannya kemudian seperti apa bentuk pengabdian tersebut apakah telah mencapai tahapan pemberdayaan berkelanjutan atau masih bersifat sporadik “datang –tinggal - kembali tahun depan”.
Terlepas dari argumen apapun yang kita bangun mengenai pentingnya organisasi mahasiswa, rasanya kritik otokritik tetap perlu dilakukan guna mengukur tahapan kerja-kerja organisasi yang telah kita lakukan, seberapa besar manfaat yang telah kita lakukan bagi mahasiswa, kampus, bahkan Bangsa dan Negara. Seberapa sering kita turun dalam persoalan realitas kehidupan di sekitar kita, anak putus sekolah, penggusuran, teknologi pertanian, kurang gizi dan berbagai persoalan dekat lainnya. Atau mungkin kita masih masih berkutat pada konflik-konflik internal yang melelahkan belum juga melakukan komunikasi, kordinasi, bahkan konsolidasi.
Manfaat Berorganisasi Bagi Mahasiswa
Beberapa manfaat berorganisasi bagi mahasiswa, yaitu:
1.      Memperluas pergaulan
2.      Meningkatkan wawasan/pengetahuan
3.      Membentuk pola pikir yang lebih baik
4.      Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan
5.      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6.      Melatih leadership (kepemimpinan)
7.      Belajar mengatur waktu
8.      Memperluas jaringan (networking)
9.      Mengasah kemampuan social
10.  Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya
Tips agar organisasi bermanfaat
Beberapa tips bisa Anda jadikan pegangan dalam memilih organisasi, agar organisasi itu sesuai dan bermanfaat bagi Anda, antara lain:
1.      Lihat visi dan misi organisasi itu
2.      Pelajari jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai dengan minat, kemampuan dan waktu luang Anda?
3.      Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu. Sesuaikan posisi yang Anda inginkan. Pelajari kemungkinan Anda menduduki posisi itu.
4.      Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban Anda dengan bersemangat. Coba paling tidak 3 bulan
5.      Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya maka teruskan, dan jika tidak bermanfaat segeralah mundur dan cari organisasi lain yang lebih sesuai.
Manfaat Ikut Organisasi Mahasiswa di Kampus
Dengan mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya banyak sekali untuk masa depan kamu. Dengan catatan, kamu berperan sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya yang terdaftar, kamu akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills yang nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kamu peroleh? Soft skills seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa manfaatnya di dunia kerja nanti? Nah di bawah ini dijelaskan beberapa diantaranya:
1.      Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.
2.      Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.
3.      Memperluas Jaringan atau Networking
Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan baru.
4.      Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu.
5.      Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja. 
 
Kenapa kita dianjurkan berorganisasi..??
1. Menyadari bahwa kita Punya Potensi, semua manusia punya potensi tapi yang terjadi adalah potensi itu mati karena tidak dikembangkan, di organisasi kita bisa mengembangkan potensi kita lewat peran yang diberikan kepada kita untuk menanggungjawabi sebuah bidang yang sesuai dengan kita, awalnya susah, lakukan kebiasaan ini maka kita tahu ternyata kita punya potensi untuk bisa.
2. Menghargai Persahabatan dan Perbedaan pendapat, tentunya dengan berorganisasi kita akan terus menjalin interaksi dengan sahabat lainya serta tidak dapat kita pungkiri bahwa manusia itu memiliki aneka pikir tentang berbagai fenomena yang ada, lewat organisasi kita akan faham atas ini.
3. Mampu memecahkan Masalah, di organisasi tidak bisa kita pungkiri bahwa kita dihadapkan dengan ribuan masalah dan sebagai member dari organisasi kita bertanggung jawab atas organisasi tersebut, sering timbulnya masalah ini melatih cara kita untuk berfikir secara sistematika untuk pemecahan masalah. 
4. Percaya diri dan Lebih dari yang lain, orang yang berorganisasi dalam mengemukakan pendapat saat berdiskusi seolah ada unsur lebih percaya diri disana, hal ini disebabkan karena di dalam organisasi itu sendiri telah diatur tata cara mengemukakan dan teknik mengemukakan pendapat, selain itu orang yang berorganisasi lebih berani mengemukakan sebuah pendapat yang disertai oleh contoh karena telah sering diulas dan langsung disaksikan oleh member dari orang yang berorganisasi itu.
5. Peka terhadap masalah yang ada, Pelajar dan Mahasiswa harus peka terhadap masalah yang ada disekitarnya dan dapat menjadi kontrol kebijakan pemeritah.
6. Share ilmu, sudah jelas seringnya kajian dan pertemuan di organisasi bisa menjadi media tukar ilmu bagi pelajar dan Mahasiswa.
 
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi.
Sumber :
 
 
 
 

Urgensi mereformasi semboyang “ RAKUS” dalam dunia mahasiswa (Suatu telaah kritis demi mencetak insan akademis dan berakhlak)


Mahasiswa pada pinsipnya adalah sosok yang memegang tiga zona peranan penting yakni Agent of change, social control, dan  agent of moral. Dalam rangka proses internalisasi peranan tersebut dalam jiwa mahasiswa, maka dipopulerkanlah semboyang “RAKUS(Rasional, analitis, kritis, Universal, Sistematis)”.  
Sebelum membedah lebih jauh tentang mengapa semboyang KRITIS harus direformasi, penulis akan memaparkan secara deskriptif tentang semboyang tersebut. Huruf inisial dari kata “RAKUS” ala mahasiswa tersebut adalah ‘R’ yang merupakan singkatan dari kata “Rasional”. Rasional adalah kata sifat atau adjective yang berati sesuai dengan pikiran atau pertimbangan yang logis. Huruf yang kedua adalah ‘A’ yang merupakan simbol dari kata sifat ‘Analitis’ yang defenisinya adalah suatu pemahaman terhadap situasi/masalah dengan menguraikan masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut bertahap. Huruf ke tiga adalah ‘K’ dari kata ‘Kritis’. Salah satu defenisi kritis menurut Halpen (1996) adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Huruf yang keempat adalah ‘U’ yang diambil dari inisial kata’Universal’ yang dalam KBBI berarti umum atau berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia. Dan yang terakhir adalah ‘S’ dari kata ‘Sistematis’ yang artinya cara berfikir yang teratur menurut sistem atau dengan cara yang diatur baik-baik.
Dari kelima semboyang di atas, semuanya mengerucut pada nilai khasanah intelektual semata. Baik rasional, analitis, kritis, universal, maupun sistematis adalah sesuatu yang sifatnya menahkodai seorang mahasiswa ke samudra intelektual. Penulis sendiri tidak menghakimi semboyang tersebut sebagai semboyang yang sifatnya destruktif, sebab intelektualitas yang tinggi memang seyogyanya menjadi santapan mahasiswa dewasa ini. Namun secara de facto, semboyang ini tidak mempertimbangkan nilai-nilai moral atau akhlak di dalamnya. Sehingga mahasiswa hari ini, terlebih mahasiwa ‘ingusan’ akan hanya terdoktrin dengan nilai-nilai intelektualitas yang akan menguasainya tanpa adanya nilai-nilai moral atau nilai akhlak yang mengawal dan mengontrol jika intelektualitas tersebut mengarah ke’ aliran kiri’.
Dengan demikian, sudah selayaknya jika semboyang RAKUS tersebut direformasi menjadi ‘MoRAKUS’. ‘Mo‘ adalah singkatan dari ‘Moralis’ yang berarti manusia yang hidup sesuai dengan nilai-nilai moralitas. Persilangan Intelektualitas dengan Moralitas akan menghasilkan insan akademis yang bertanggung jawab..
 

MAKALAH SEPAKBOLA

MAKALAH SEPAK BOLLA
Memenuhi tugas dari;
Drs.Suardi, M.Pd( Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia )

Oleh ;IKHSAN NISSAN NURANSYARI
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI "C"
STOEM BONGAYA MAKASSAR
 TAHUN AJARAN 2012/20113
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan yang sangat populer, karena permainan sepakbola sering dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa maupun orang tua.
Saat ini perkembangan permainan sepakbola sangat pesat sekali, hal ini ditandai dengan banyaknya sekolah-sekolah sepakbola (SSB) yang didirikan. Tujuan dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu berusaha menguasai bola, memasukan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar kerjasama antar sesama anggota regu, sebagai salah satu ciri khas dari permainan sepakbola.
Untuk bisa bermainan sepakbola dengan baik dan benar para pemain menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula.
Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling (menggiring bola).

           1.2 RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini penulis rumuskan sebagai berikut :
a. Apa saja teknik dasar permainan sepakbolla ?
b. Apakah yang harus dilakukan pemain pemula?
c. Apa saja yang kita butuhkan untuk bisa bermain sepakbolla dengan baik?
           1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk menambah wawasan,pengetahuan, dan pengalaman penulis mengenai masalah yang dibahas dalam makalah ini. Disamping itu, tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sepak Bolla.
BAB II
ISI

A. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA
Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar sepakbola yang baik.
Untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola.
Adapun mengenai teknik dasar sepakbola dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
 
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.

2. Teknik bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
a. Mengenal bola
b. Menendang bola (shooting)
c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola
d. Menggiring bola (dribbling)
e. Menyundul bola (heading)
f. Melempar bola (throwing)
g. Gerak tipu dengan bola
h. Merampas atau merebut bola.
i. Teknik-teknik khusus penjaga gawang.
Khusus dalam teknik dribbling (menggiring bola) pemain harus menguasai teknik tersebut dengan baik, karena teknik dribbling sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain sepakbola.
 
3. Teknik dribbling (menggiring bola) terbagi menjadi tiga macam :
a. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian dalam.
b. Teknik dribbling dengan kura-kura penuh (punggung kaki).
c. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian luar.
Disamping itu, kecepatan dalam dribbling (menggiring bola) sangat dibutuhkan untuk
menunjang penguasaan teknik tersebut. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan-gerakan yang sejenis secara berurut-urut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

B. JURUS PINTAR BERMAIN SEPAK BOLA

1. Karakteristik passing;
a. Waktu tempuh lebih cepat.
b. Perpindahan bola tidak selalu disertai perpindahan pemain, konfigurasi posisi para Pemain di lapangan relatif terjaga
c. Hemat tenaga.
 
2. Adapun karakteristik dribbling;
a. Waktu tempuh lebih lambat.
b. Terjadi perpindahan bola dan pemainnya sekaligus, terjadi overlap ataupun switch posisi pemain.
c. Boros tenaga.
 
3. Kapan passing dan kapan dribbling;
a. Utamakan passing; Lakukan dribbling hanya jika Anda tidak mungkin untuk melakukan passing, yakni jika belum ada teman yang bisa atau bagus untuk diberi umpan.
b. Silakan dribbling; tapi jika bola yang Anda bawa terancam terebut (ada hadangan pemain lawan atau ada pressing dari lawan) maka umpankan bola kepada teman yang bisa diumpani. Ingat, berusaha melewati hadangan atau pressing lawan belum tentu menyelamatkan bola, tetapi mengumpankannya kepada teman sudah pasti menyelamatkan bola. Jangan gambling dan jangan berspekulasi! Cari aman!
c. Lakukan dribbling untuk menarik lawan ke arah Anda dan pada saat yang sama menciptakan ruang yang bagus untuk teman Anda.
d. Untuk striker:
• jika satu-satunya peluang passing berarti offside maka giring saja bolanya.
• jika dribbling lebih prospektif untuk mencetak gol daripada mengumpankan bolanya, it doesn’t matter to dribble and then score!
 
4. Pemain belakang jangan banyak giring; Adalah berbahaya jika pemain belakang bermain-main dengan bola di daerah pertahanannya.
 
5. Alirkan terus bolanya; Meski tim Anda tidak sedang di-press, tim Anda harus terus mengalirkan bola dari kaki ke kaki, dalam rangka;
a. mencari-cari celah yang bisa dimasuki untuk melakukan penyerangan.
b. menghargai setiap detik yang berjalan dalam waktu 2 x 45 menit.
6. Pergerakan tanpa bola (running);
a. Para pemain harus terus bergerak agar selalu ada yang siap untuk diberi umpan dalam jarak passing (Ini namanya support). Ciptakan selalu formasi segitiga passing ketika tim Anda menguasai bola. Lakukan terus hal itu sepanjang pertandingan. (Tentang jarak passing: jangan terlalu dekat jika tidak ada lawan yang berusaha memotong, dan jangan pula terlalu jauh karena umpan akan bisa dipotong lawan).
b. Lakukan pergerakan untuk menciptakan ruang bagi teman Anda.

C. MENGUMPAN

1. Mengumpan dan menerima bola; yang terpenting dari sepakbola. Siapa tidak bisa passing, ia tidak bisa bermain sepakbola.
 Mengapa umpan? Karena mengumpan lebih efisien daripada menggiring.
 Camkan pula bahwa pembawa bola yang baik selalu mengumpan bola sebelum ia ‘habis’. Jadi jangan kalau sudah ‘habis’ baru mengumpankan bolanya. Sebab jika demikian, bolanya pasti bola yang ‘tidak enak’.
 
2. Beberapa kesalahan dalam mengumpan;
a. Laju bola tidak sesuai dengan jarak passing (terlalu keras atau terlalu lembek). Jika terlalu keras, bola tak terjangkau teman. Jika terlalu lembek, bola terpotong lawan.
b. Umpan tidak akurat.
c. Mengumpan padahal waktunya menembak.
 
3. Jangan pernah asal tendang bola; (kecuali dalam keadaan genting didepan gawang : sapu bersih). Lihat situasi lalu ambil keputusan yang terbaik. Soal visi, posisikan diri selalu memiliki pandangan terbuka pada lapangan (open to the field).

4. Mengumpan tidak harus pas ke orangnya;
Contoh :
a. Jika teman kita sedang berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya.
b. Jika kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya sehingga ia berlari kedepan untuk mengejar bola tersebut.
c. Umpan terobosan.
 
5. Menerima bola tidak selalu harus menghentikannya;
a. Bisa langsung diarahkan pada teman.
b. Diarahkan ke arah kita akan berlari membawa bola (sehigga lebih hemat waktu).
c. Diarahkan ke arah kosong menjauh dari lawan terdekat (untuk mengurangi pressing pada diri kita).
 
6. Beberapa macam passing; umpan 1-2 (wall pass), umpan terobosan (through pass), umpan silang (crossing), dan umpan diagonal.

D. KUNCI MEMBANGUN TIM YANG KUAT

1. Kunci pertama; adalah kerja keras dan militansi. Ingat-ingatlah bahwa tim yang skillful bisa kalah oleh tim yang ngoyo. Sebaliknya, tim yang diatas kertas dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa daya juang.
 
2. Kunci kedua; tidak ada prestasi tanpa berlatih. Practice makes perfect! Itulah mengapa tim-tim besar yang sudah kesohor sekalipun masih saja terus berlatih. Meski pemain-pemainnya sudah hebat kemampuannya, terus berlatih adalah hal mutlak yang tidak bisa ditinggalkan. Itu pulalah yang menjadi alasan mengapa pemain profesional yang sering mangkir latihan pasti tidak akan dimasukkan dalam squad inti sebuah tim.
 
3. Kunci ketiga; percayalah kepada diri sendiri (self confidence). Percayalah, kemampuan dan keterampilan akan berkurang dan bahkan hilang ketika kepercayaan diri telah hilang. Sebaliknya, performa akan memuncak ketika kepercayaan diri juga memuncak.
 
4. Kunci keempat; disamping kita percaya kepada diri sendiri, kita juga harus memberikan kepercayaan kepada teman-teman kita. Jangan pernah bersikap pilih kasih.
 
5. Kunci kelima; Anda harus bekerjasama dan tidak boleh egois. Sepakbola adalah olahraga tim. Kekuatannya akan hilang jika orang-orang yang ada dalam tim bermain sendiri-sendiri, meski bersama-sama.

E. BEKAL BERMAIN SEPAK BOLA

1. Keunggulan fisik, yang meliputi; ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). Ketahanan berarti kita kuat bermain selama waktu yang cukup panjang tanpa tersengal-sengal alias kehabisan nafas (ketahanan aerobik) ataupun ngilu-ngilu (ketahanan otot). Kekuatan berarti otot-otot tubuh kita cukup kuat untuk menendang dengan keras, melempar bola cukup jauh, melakukan body charge dengan kuat, dan sebagainya. Adapun kecepatan bermakna kita bisa berlari dengan cepat (sprint) baik ketika membawa bola ataupun ketika tidak membawa bola.
 
2. Ketrampilan (skill); Yang disebut dengan skill disini terutama adalah fundamen (teknik-teknik dasar) sepakbola, yang meliputi mengumpan dan menerima (passing and receiving), menembak (shooting), mengontrol bola dengan berbagai anggota badan, melindungi bola, dan menggiring (dribbling).
 
3. Kita membutuhkan kerjasama (teamwork); Sebuah tim akan bermain dengan baik jika semua pemain saling bekerjasama dengan jalinan komunikasi yang baik. Tidak ada yang egois. Semuanya bermain untuk tim.
 
4. Taktik dan strategi yang baik; Jika dua tim sama-sama memiliki materi pemain yang kuat fisiknya, terampil mengolah bola, dan bisa bekerjasama, maka faktor strategi dan taktik akan menentukan tim mana yang akan menang. Tim yang bermain dengan strategi dan taktik yang lebih cerdas pastilah yang akan menang.
Dan selain keempat hal itu, yang tidak boleh ketinggalan adalah mental yang positif. Semua pemain harus memiliki kepercayaan diri, optimisme dan semangat.
 
F. MENEKAN DAN DI TEKAN

1. Jangan biarkan tim lawan menguasai bola; Jika tim lawan memegang bola, lakukan pressing sesegera dan seketat mungkin. Begitu seorang pemain lawan diberi umpan, segera hampiri dan press! Tapi ingat, yang lainnya harus menutup kemungkinan pemain yang dipress tadi untuk melakukan passing kepada temannya. Jika yang lain tidak menutup, ya sama aja bohong. Kasihan dong teman kita yang melakukan pressing. Dia bakal sia-sia.
 
2. Bagaimana jika Anda di-press;
a. Berikan segera bolanya kepada teman Anda yang posisinya lebih bagus (yang tidak sedang di-press).
b. Giringlah bola terlebih dahulu ke ruang kosong yang ada untuk lepas dari press. Ambil visi, pikirkan secepat mungkin yang mesti Anda perbuat, dan segera lakukan.
c. Jika Anda hanya di-press 1 orang lawan dan Anda yakin bisa mengalahkannya, kalahkan dia. Tapi jika Anda tidak yakin, jangan memaksakan diri. Cari aman! Ingat juga: hindari berduel dengan cara ’gaprakan’. Itu gambling besar. Kalahkan dia dengan manuver yang cantik dan cerdas.
Catatan penting: Untuk tahap awal, lebih baik jika Anda melakukan langkah 1 & 2 diatas.

G.SEMUA MENYEBAR

1. Ketika bermain sepakbola, sadarilah bahwa Anda sedang bermain di lapangan sepakbola, bukan lapangan futsal. Manfaatkan luas lapangan. Ketika tim Anda memegang bola, berpencarlah diatas luas lapangan! Mengapa? Untuk mengurangi pressing tim lawan terhadap tim Anda. Tim Anda akan lebih leluasa untuk melakukan umpan-umpan dan mengontrol bola, juga punya waktu yang cukup untuk mengambil visi terhadap lapangan dan berpikir apa yang akan diperbuat terhadap bola.
 
2. Jangan bikin ruwet permainan akibat semua pemain ’ngruwel’ di sekitar bola. Jangan main sepakbola seperti anak-anak! Tahu bagaimana itu? Dimana ada bola disitu semua bergerombol. Kemana bola berhembus kesitu semua berebutan. Tahu nggak, sangat tidak enak untuk ditonton.
 
3. Kalau ada 1 pemain lawan membawa bola, paling banyak 2 orang saja yang berusaha melakukan pressing terhadapnya. Yang lainnya bergerak untuk menutup kemungkinan pemain lawan tersebut melakukan passing kepada teman-temannya. Ingat:TUTUP!

H. BERLARI TANPA BOLA
Dalam sepakbola, Anda tidak hanya bergerak dan berlari ketika membawa bola. Para pemain harus terus bergerak meski tidak sedang membawa bola. Inilah salah satu hal yang membedakan sepakbola anak-anak dengan sepakbola orang dewasa. Ini pula yang membedakan sepakbola orang dewasa yang ngerti sepakbola dengan orang dewasa yang seperti anak-anak. Namun perlu diingat, bergerak disini tidaklah asal bergerak atau asal berlari. Semuanya harus dilakukan dalam bingkai strategi dan taktik.
 
1. Berlari tanpa bola (run) ada dua macam ;
a. run untuk menciptakan ruang bagi yang lain. Lakukan run ini secara ‘berisik’ (terlihat) dan melewati depan lawan untuk menarik perhatiannya agar mengikuti Anda.
b. run untuk siap diberi umpan. Lakukan run ini secara ‘sunyi’ (tidak terlihat) agar tidak menarik perhatian lawan. Secara umum, jangan terlalu dini melakukan run ini agar lawan tidak sempat untuk mengantisipasinya.
Beberapa Catatan Seputar Umpan-mengumpan;
1. Perbandingan antara umpan bawah dan umpan lambung:
 Karakteristik umpan bawah;
a. Biasanya dilakukan dengan foot inside (kaki bagian dalam).
b. Akurasi lebih tinggi.
c. Untuk umpan jauh, waktu tempuh lebih lama, akibat gesekan bola dengan rumput.
d. Lebih mudah diterima (dikontrol).
e. Bisa dipotong lawan.
f. Bisa untuk umpan jauh, tetapi tidak bisa untuk umpan yang sangat jauh.
 Adapun karakteristik umpan lambung;
a. Dilakukan dengan foot instep (punggung kaki bagian dalam),
b. Akurasi lebih rendah, bola sering fifty-fifty,
c. Untuk umpan jauh, waktu tempuh lebih cepat,
d. Eebih sulit diterima (dikontrol),
e. Tidak bisa dipotong lawan,
f. Cocok untuk umpan yang sangat jauh.
 
2. Bagaimana mengumpan: Mengumpan tidak harus diarahkan persis ke kaki teman kita. Dalam mengumpan, bola juga bisa diarahkan ke ruang kosong di sekitar teman kita. Contohnya; jika teman kita sedang berlari, arahkan bola didepannya, sehingga semuanya berjalan lebih cepat.
 
3. Mengumpan balik dan mengumpan ke belakang: Lakukan umpan balik kepada pengumpan jika Anda di-press hebat sementara tidak ada teman lain yang lebih prospektif untuk Anda umpani. Tentu saja si pengumpan juga harus memungkinkan untuk Anda beri umpan balik (tidak sedang di-press). Jika tidak ada satupun yang bisa Anda beri umpan, termasuk mengumpan balik kepada pengumpan, maka Andalah yang harus berjuang keras untuk menyelamatkan bola.
Mengumpan ke belakang dilakukan jika densitas pemain lawan di daerah mereka sangat rapat sehingga tidak ada celah untuk menusuk ke depan. Dengan mengumpan ke belakang, beberapa dari pemain lawan akan terpancing meninggalkan daerah mereka sehingga terbukalah celah bagi kita untuk masuk ke depan.
 
4. Beberapa cara menerima bola:
a. Menghentikan bola.
b. Memantulkan ke ruang kosong.
c. Langsung diumpankan kepada teman.
d. Biarkan lewat dan kejar.
e. Biarkan lewat untuk teman.
 
5. Umpan dari kiper:
a. Tendangan langsung ke depan. Langsung kearah pertahanan lawan, hanya saja tidak menjamin penguasaan bola. Pada menit-menit terakhir, tim yang tertinggal hampir selalu memakai umpan kiper jenis ini.
b. emberikan bola kepada pemain belakang. Lebih menjamin penguasaan bola. Dilakukan kearah samping kiri atau kanan lapangan. Dilakukan jika ada pemain belakang yang kosong.

I. PELANGARAN DAN TENDANGAN BEBAS

1. Ada dua macam tendangan bebas :

a. Tendangan bebas langsung (direct free kick); Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang bisa langsung menjadi gol meskipun belum menyentuh pemain yang lain. Jika tendangan bebas langsung dilesakkan kedalam gawang lawan sebelum menyentuh pemain yang lain maka tim lawan mendapatkan tendangan gawang.
Tendangan bebas langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran berikut ini :
1. Menendang atau berusaha menendang lawan.
2. Mengganjal atau berusaha mengganjal lawan.
3. Menabrak lawan.
4. Memukul atau berusaha memukul lawan.
5. Mendorong lawan.
6. Melompat kepada lawan.
7. Menarik anggota tubuh atau pakaian lawan.
8. Membuat kontak dengan lawan sebelum menyentuh bola saat melakukan tackling.
9. Meludahi lawan.
10. Hand-ball.
Perlu diketahui, wasit bisa memutuskan tendangan penalti jika pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan didalam kotak penalti.
 
b. Tendangan bebas tidak langsung (indirect free kick; Sedangkan tendangan bebas tidak langsung hanya bisa menjadi gol jika terlebih dulu menyentuh pemain lain (termasuk kiper). Untuk menunjukkan bahwa tendangan bebas adalah tidak langsung, wasit harus mengangkat salah satu tangannya sampai bola ditendang.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran berikut ini :
1. Yang berlaku untuk semua pemain :
a. Cara bermain yang berbahaya – yakni membahayakan diri sendiri ataupun lawan – (seperti : menendang terlalu tinggi didekat lawan, menyundul bola yang terlalu rendah yang akan ditendang oleh lawan, dsb).
b. Menghalangi pergerakan lawan dengan badan, sementara ia jauh dari bola (lebih dari 3 feet).
c. Menghalangi kiper mengambil bola.
d. Ketika kartu kuning atau kartu merah diberikan, sementara wasit tidak memberikan tendangan bebas langsung.
2. Yang hanya berlaku untuk kiper :
a. Memegang bola lebih dari enam detik.
b. Memegang bola yang diumpan balik dengan kaki oleh teman sendiri (namun jika bola tersebut diumpan balik oleh teman tidak dengan kaki, boleh dipegang oleh kiper).
c. Memegang bola yang dilempar kedalam oleh teman sendiri.
d. Secara sengaja mengambil kembali bola yang telah dilepas.
2. Tentang hand-ball:
perlu diketahui bahwa bukanlah hand ball jika seorang pemain menyentuh bola karena ;
1. Secara refleks berusaha melindungi dirinya dari cedera, atau
2. Bukan dia yang menyentuh bola tetapi bola yang mengarah kepada dirinya sementara lengannya dalam keadaan pasif.

J. TIPS SINGKAT TENDANGAN POJOK
Tendangan pojok (corner kick, kadang juga disebut sepak pojok) merupakan salah satu jenis set piece (bola mati) dalam permainan sepakbola. Bisa dibilang tiga puluh persen gol tercipta dari tendangan pojok. Jika demikian, kita harus menaruh perhatian yang besar terhadap tendangan pojok, baik sebagai tim yang mendapatkan tendangan pojok ataupun sebagai tim yang bertahan dari tendangan pojok.
1. Tendangan pojok biasanya diterima dengan sundulan keras ke gawang lawan (attacking header). Bertahan dari tendangan pojok biasanya juga dilakukan dengan sundulan jauh ke arah depan samping menjauhi gawang (defensive header).
2. Tendangan pojok biasa dilakukan dengan bola lambung ke depan gawang. Jangan terlalu tinggi karena kiper pasti akan memenangkan bola karena ia boleh menggunakan tangannya.
3. Kadangkala, tendangan pojok bisa diarahkan ke tiang jauh gawang jika ada teman satu tim yang bersiaga disana.
4. Hendaknya ada satu atau dua orang teman yang berdiri bebas untuk mengantisipasi bola mental.
5. Bertahan dari tendangan pojok biasanya dilakukan dengan mengawal lawan satu persatu (man-to-man marking).
6. Bagi tim bertahan, hendaknya ada satu atau dua orang yang berdiri membantu kiper menjaga gawang.
7. Menghadapi tendangan pojok, kiper biasanya berdiri di bagian belakang gawang karena berlari kearah depan lebih mudah daripada berlari ke belakang.
Tendangan pojok juga bisa dilakukan dengan umpan pendek kepada teman satu tim, lalu biasanya dilanjutkan dengan umpan lambung langsung ke depan gawang.

K. PERATURAN SEPAK BOLA
Peraturan resmi permainan sepak bola (Laws of the Game) adalah:
1: Lapangan sepak bola
2: Bola
3: Jumlah Pemain
4: Peralatan Pemain
5: Wasit yang mengatur pertandingan
6: Asisten wasit
7: Lama Permainan
8: Bola Keluar dan di Dalam Lapangan
9: Cara Mendapatkan Angka
10: Offside
11: Pelanggaran
12: Tendangan bebas
13: Tendangan
14: Lemparan dalam
15: Tendangan gawang
Selain peraturan-peraturan di atas internasional , keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola Daerah (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola.

L. TAKTIK PERMAINAN
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
1. 4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
2. 4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
3. 4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan striker tunggal)
4. 4-2-4 (2 sayap)
5. 4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan striker tunggal)
6. 4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2 striker)
7. 4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
8. 4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker tengah)
9. 4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang lubang,1 striker)
10. 4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3 striker tengah)
11. 4-1-4-1 (4 bek,1 gelandang bertahan,4 gelandang,1 striker)
12. 3-4-3 (dengan winger)
13. 3-5-2 (dengan libero/sweeper)
14. 3-5-2 (tanpa libero/sweeper)
15. 3-6-1
16. 5-4-1
17. 5-3-2 ( 3 striker,2striker sayap, 3 gelandang , 2 bek )
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang, dan Normal.

M. OFISIAL
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai “wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah diutuskan kepadanya” (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.selain itu juga mereka membutuhkan alat-alat untuk membantu jalannya pertandingan seperti:
1. papan pengganti pemain.
2. meja dan kursi.

N. UKURAN LAPANGAN
1. Ukuran lapangan standar
a. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
b. Garis batas: garis selebar … cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; … m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
c. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
d. Garis penalti: 11 m dari titik tengah garis gawang
e. Garis penalti kedua: … m dari titik tengah garis gawang
f. Zona pergantian: daerah … m (… m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
g. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
h. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
O. UKURAN BOLA
1. Ukuran: 68-70 cm
2. Keliling: 100 cm
3. Berat: 410-450 gram
4. Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
P. TIM
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya  penjaga gawang
2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
4. Jumlah wasit: 1
5. Jumlah hakim garis: 2-4
6. Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba
A. Perlengkapan Pemain
1. Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
2. Kaos kaki
3. Pelindung tulang kering
4. Alas kaki bersolkan karet
5. Harus menggunakan sepatu bola
B. Lama Permainan
1. Lama normal: 2×45 menit
2. Lama istirahat: 15 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 2×15 menit (bila hasil masih imbang setelah 2 x 45 menit waktu normal)
4. Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai.
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit
C. Wasit Sebagai Pengukur Waktu Resmi
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang sebagai hakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006, digunakan ofisial ke-lima. Penggunaan 2 wasit sempat dicoba pada copa
BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Sebagai generasi muda kita wajib menjaga atau berjuang demi nama baik Bangsa, salah satu perjuangan yang bisa kita lakukan adalah mengharumkan nama Bangsa lewat prestasi olah raga. Di Indonesia banyak sekali cabang olah raga salah satunya sepak bola, saat ini sepak bola menjadi cabang olah raga yang sangat popular bukan di Indonesia saja tapi di seluruh belahan dunia. Pada dasarnya penulis ingin menyampaikan bagi pembaca tentang teknik-teknik dan belajar sepak bola yang benar.

2.2 SARAN
Waktu kita masih panjang untuk mengejar cita-cita jika kita mau berjuang keras, belajar dengan sunguh-sunguh pasti apa yang kita inginkan dapat tercapai. Sepak bola merupakan cabang olah raga yang sangat sulit jika tidak mau belajar atau latihan dengan terus menerus, teknik-teknik dasar yang harus di kuasai juga mental bermain yang sportif merupakan modal dasar bermain sepak bola.