Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini
tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga
di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial
masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang
mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan
dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai
tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan
kepenuhan dari hidupnya.
Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?
Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?
Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi
kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah
seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak
orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi
bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira
dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil
penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka
sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab
utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan
orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya
membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.
Apakah anda jujur pada diri anda sendiri?
Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak
orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan
lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa
penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain
pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena
salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang
berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan
kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua
hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin
dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala
sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai
dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan
prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.
Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang?
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan
apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri
adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya
sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan
dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif
dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan
belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk
komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus
menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan
oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini
adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu
terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus
mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini
adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar
menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri
sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat
dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.
Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?
Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah
mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran,
harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri
sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi,
khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini
menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara
jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan
ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan
semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk
sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di
setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam
kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari
betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.
Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?
Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya
sendiri”. Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah
menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya
seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang
dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang
dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang
perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada
orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang
berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan
kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah
mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan
yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu,
mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu
bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi
langkah kemajuan karir.
KEGIATAN ALTERNATIF
Ambil waktu senggang, carilah suasana tenang. Persiapkan diri anda
untuk melakukan kegiatan ini. Mungkin kegiatan ini akan berlangsung
selama 30 menit atau lebih. Dalam melaksanakan kegiatan ini bersikaplah
seperti menonton film kehidupan anda. Jangan biarkan emosi anda
terlibat. Berusahalah untuk menerima apa yang telah terjadi. Bila anda
bermaksud menafsirkan apa yang mungkin terlintas dalam kegiatan ini,
maka anggaplah bahwa tidak ada sesuatu pun yang sia-sia, selalu
bertujuan, dan baik bagi pengembangan diri.
- Ambillah secarik kertas, tuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, dan data pribadi anda lain yang patut anda ketahui. Mampukah anda mengenal diri anda melalui data-data yang anda tulis sendiri sembari melepaskan segala harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan dalam benak anda? Mampukah anda melihat diri anda melalui data-data yang anda tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah anda bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa anda kenakan dalam kehidupan sehari-hari?
- Kini tuliskan riwayat pekerjaan anda. Anda bisa memulainya dari awal atau akhir. Yang penting adalah anda mampu melihat seluruh riwayat pekerjaan anda secara utuh. Mungkin di saat menulis itu, anda teringat pada hal-hal yang menyenangkan atau menyedihkan. Biarkan saja. Sekali lagi, pandanglah catatan riwayat pekerjaan anda sesederhana mungkin. Tetapi amati setiap kecenderungan yang muncul yang menerbitkan kegembiraan dalam pekerjaan anda.
- Tuliskan riwayat pendidikan anda, sejak kecil hingga sekarang. Tuliskan pula ketrampilan dan hal-hal apa yang pernah anda pelajari. Sebagian mungkin semakin terasah. Sebagian lain terlupakan. Lihatlah seluruh riwayat pendidikan dan pengajaran anda secara utuh. Amati setiap kecenderungan yang membuat hidup anda terasa menyenangkan. Apakah anda mampu menemukan hubungan antara pendidikan anda dengan pekerjaan anda sekarang?
- Cobalah menulis kegiatan-kegiatan yang anda lakukan. Biasanya itu adalah kegiatan yang menyenangkan dan membuat hidup terasa penuh gairah. Bisa berupa hobi, petualangan, organisasi sosial, agama, seni, olahraga, dan lain-lain. Apakah anda menemukan hubungan antara kegiatan-kegiatan ini dengan pekerjaan dan karir anda sekarang?
- Lihatlah diri anda kini secara utuh, sekali lagi dengan pandangan yang polos dan sederhana (tanpa dibebani harapan akan masa depan dan penyesalan pada masa lalu), mampukah anda menemukan diri anda sekarang sebagai sebuah simpul dari benang-benang masa lalu? Bisakah anda menemukan hubungan dari semua ini?
Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan
kebahagiaan dan gairah hidup. Bila anda benar-benar mengerjakan sesuatu
yang sesuai dengan potensi dan bakat, anda akan menemukan kegembiraan
dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas hanya selembar
kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu
kebahagiaan dalam diri (bila sekarang anda masih bisa merasakan gairah
atas kegiatan anda di masa lalu, maka itu adalah gairah yang muncul dari
potensi diri anda.) Tentu takkan cukup lima point kegiatan di atas
untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang
terus berjalan – bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan
sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan
menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa hanya dengan menjadi diri
sendirilah seseorang menemukan kebahagiaan sejatinya. Dan, pengembangan
diri semestinya bertujuan untuk menemukan kebahagiaan diri yang sejati,
bukan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar